Kenali The Black City, sebuah kolektif talenta musik yang menggetarkan yang berbasis di Turin, Italia. Band yang dinamis ini terdiri dari Martin Craig (Gitar & Vokal), Caldero (Dram & Vokal), Monne Bellavia (Bass & Vokal), dan Alberto Gurrisi (Kunci & Vokal), dikenal karena perpaduan menarik antara funk modern, soul, rock, dan jazz. Dengan groove khas dan ritme menular, The Black City bukan sekadar band--mereka adalah gerakan yang mengajak pendengar merasakan akar kaya dari musik funk.
Sejak awal, mereka telah mencuri hati penggemar musik di seluruh dunia, terutama dengan proyek yang diakui seperti EP terbaru mereka, Sankhara, yang dirilis pada 26 Maret 2021. Diskografi mereka mencerminkan pencapaian yang inovatif di kancah funk kontemporer dan terhubung dengan budaya vinil melalui rilis berkualitas tinggi mereka. Kolektor dan penggemar sangat menghargai karya mereka, merayakan pengalaman nyata yang hanya dapat diberikan oleh vinil. Jika Anda mencari groove otentik yang membuat Anda ingin berdansa, maka The Black City adalah tujuan utama Anda!
Berasal dari jalanan ramai Turin, The Black City memadukan berbagai pengaruh budaya yang meresap ke dalam perjalanan musik mereka sejak hari pertama. Setiap anggota tumbuh di lingkungan yang dipenuhi dengan suara dan gaya musik yang beragam, mencerminkan warisan hidup Italia yang kaya. Paparan awal terhadap musik membangkitkan hasrat yang akan bergema sepanjang hidup mereka. Musik bukan sekadar minat; itu adalah denyut nadi dari masa kecil mereka.
Melalui pengalaman masa kanak-kanak, keluarga anggota sering memutar berbagai rekaman yang membentuk dasar suara khas mereka. Dari nada hangat vinil yang berdesis hingga melodi penuh euforia yang memenuhi rumah mereka, hubungan The Black City dengan musik sudah terlihat sebelum mereka menyentuh alat musik. Pengalaman awal ini tidak hanya memupuk kecintaan mereka terhadap musik tetapi juga menghargai rekaman vinil sebagai bentuk seni yang unik.
Suara mereka adalah koktail memikat yang mencerminkan perpaduan eklektik dari pengaruh artis dan genre legendaris. Sementara The Black City mengambil inspirasi mendalam dari pionir funk seperti Parliament-Funkadelic, mereka juga menggabungkan elemen suara dari legenda soul seperti James Brown, dan groove yang mengingatkan pada maestro jazz. Campuran gaya ini terlihat jelas dalam musik mereka, yang menari dengan lincah antara kebahagiaan funk dan kedalaman emosional jazz.
Vinil telah memainkan peran penting dalam pematangan musikal mereka. Album berpengaruh seperti I Never Loved a Man the Way I Love You oleh Aretha Franklin dan Kind of Blue oleh Miles Davis adalah pokok dalam koleksi mereka, memicu hasrat untuk menciptakan pengalaman sonic yang mencerminkan keaslian mahakarya vinil tersebut. Rekaman-rekaman yang dihargai ini membentuk dasar ekspresi kreatif mereka dan terus menginspirasi karya mereka hingga hari ini.
Perjalanan mereka ke industri musik dimulai sebagai sebuah usaha cinta, dengan setiap anggota menajamkan keterampilan mereka melalui penampilan lokal dan sesi rekaman. Di awal, The Black City tampil di panggung-panggung kecil di sekitar Turin, di mana mereka membagikan energi menular mereka kepada audiens kecil. Penampilan ini menjadi tempat percobaan, saat mereka berusaha mengembangkan suara khas mereka dengan mencampur genre dan berkolaborasi dengan musisi lain.
Dengan dedikasi yang terus-menerus, The Black City mulai merilis demo dan proyek independen, menggoda telinga para penggemar vinil yang merindukan suara funk yang segar. Album debut mereka tahun 2016, What The Funk You Want?, membuka jalan bagi kesuksesan masa depan mereka. Setiap rilis menunjukkan evolusi mereka sebagai artis dan pengaruh unik yang membentuk identitas musik mereka. Ketika mereka mulai mendapatkan perhatian, kemungkinan produksi vinil menjadi ambisi utama, memungkinkan mereka terhubung dengan komunitas kolektor yang bersemangat yang mendalami keaslian format tersebut.
The Black City mencapai puncak baru dengan rilis album unggulan mereka, Wake Up. The Funk, pada 31 Mei 2019. Album ini menandai titik balik dalam karir mereka dan mengukuhkan keberadaan mereka di dunia musik. Rilis vinilnya mendapatkan pujian luar biasa, dirayakan karena kualitas produksi yang menakjubkan dan karya seni yang hidup, menjadikannya barang wajib milik kolektor. Lagu-lagu seperti "Funk It Up" dan "Soulful Nights" menjadi hit instan, membawa mereka ke tangga lagu dan ke dalam hati para penggemar.
Setelah mendapatkan pujian kritis dan kesuksesan komersial, The Black City dikenal karena kemampuannya untuk menghidupkan kembali musik funk bagi audiens modern. Festival-festival besar mengundang mereka untuk tampil, yang menghasilkan tur yang lebih besar dan fitur media yang semakin meningkatkan visibilitas mereka. Dengan setiap penghargaan, keaslian mereka sebagai artis semakin mendalam, begitu pula dengan koneksi mereka dengan budaya vinil--sebuah simbiosis antara hasrat, seni, dan groove.
Musik The Black City dipenuhi dengan narasi pribadi yang mendalam yang berasal dari pengalaman kolektif mereka. Hubungan, perjuangan, dan momen-momen kemenangan semua terjalin dalam corak lirik dan suara mereka. Dari refleksi pahit manis cinta yang hilang hingga perayaan kehidupan yang menggetarkan, lagu-lagu mereka menggema di hati pendengar saat mereka membangkitkan seluruh spektrum emosi manusia. Pengaruh tokoh-tokoh inspiratif, perjuangan komunitas, dan kerentanan yang dapat dipahami membentuk seni mereka dengan cara yang mendalam.
Aktivisme sosial juga menjadi salah satu pilar identitas The Black City. Mereka aktif terlibat dalam proyek amal, menggunakan platform mereka untuk memperjuangkan hal-hal yang dekat di hati mereka. Kegiatan semacam itu memberikan kedalaman pada persona publik mereka. Selain itu, kontroversi publik yang mungkin muncul telah dihadapi dengan ketahanan, memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang sebagai artis sambil tetap otentik kepada para penggemar mereka.
Sejak tahun 2024, The Black City terus membuat gebrakan di industri musik. Dengan perilisan terbaru video musik dan single yang menangkap evolusi suara mereka, band ini tetap berkomitmen untuk mendorong batasan dan menginspirasi generasi artis baru. Baru-baru ini, mereka dinominasikan untuk Album Funk Terbaik di International Music Awards, sebuah bukti relevansi dan pengaruh mereka yang terus berlanjut.
Warisan mereka berakar kuat dalam kebangkitan funk melalui suara yang inovatif dan penampilan yang tak terlupakan. Kemampuan unik mereka untuk memadukan genre sambil menjaga keterhubungan yang autentik dengan budaya vinil memastikan bahwa The Black City akan dirayakan selama bertahun-tahun yang akan datang. Koleksi rekaman berkualitas tinggi mereka mendapatkan kekaguman, dan kontribusi mereka telah meninggalkan jejak yang abadi di komunitas vinil.
Diskon eksklusif 15% untuk guru, mahasiswa, anggota militer, profesional kesehatan & penjaga pertama - Verifikasi sekarang!