Kvartet indie Sorority Noise, yang dibentuk pada tahun 2013, adalah kumpulan musisi penuh semangat yang membawa emosi mentah dan kedalaman melodi ke dalam dunia emosional alternatif. Dipimpin oleh Cameron Boucher, yang juga merupakan vokalis dari band screamo Old Gray, grup ini juga menampilkan Charlie Singer di drum, Ryan McKenna di bass, dan Adam Ackerman di gitar. Suara mereka adalah campuran menarik antara emo dan pop-punk, ditandai dengan lirik mendalam dan melodi yang memikat.
Sorority Noise telah memberikan kontribusi signifikan di industri musik, mencolok karena kisah pribadi yang mendalam dan pendekatan unik mereka terhadap vinyl. Kontribusi mereka bergema lebih dari sekadar pengalaman auditori—rilisan vinyl spesial telah menciptakan basis penggemar yang setia di antara kolektor dan audiophile. Bergabunglah dengan kami saat kami menjelajahi perjalanan mereka melalui musik, semangat, dan cinta abadi terhadap vinyl!
Asal muasal Sorority Noise berasal dari Hartford, Connecticut, di mana anggota mereka dipengaruhi oleh berbagai pengalaman dan latar belakang yang berbeda. Cameron Boucher, yang lahir dalam keluarga yang menanamkan apresiasi mendalam terhadap musik, tumbuh dikelilingi oleh alat musik dan lagu, menyalakan gairahnya untuk ekspresi musik sejak usia muda. Atmosfer budaya New England dan suara beragam yang menjangkiti scene musik lokal membentuk dasar filosofi menulis lagunya.
Saat tumbuh dewasa, Boucher didorong untuk menjelajahi berbagai outlet artistik, yang mengarah pada eksperimen awal dengan alat musik dan menciptakan kecintaan terhadap rekaman vinyl. Gairah ini tidak hanya membentuk suara Sorority Noise tetapi juga menciptakan hubungan yang dalam dengan budaya vinyl yang terus hidup.
Suara Sorority Noise, yang dengan indah menggabungkan emo dan indie rock melodi, dipengaruhi oleh berbagai artis. Band seperti Modern Baseball dan Brand New telah sangat mempengaruhi penceritaan lirik dan lanskap suara emosional mereka. Kecenderungan band ini untuk seni yang mentah dan jujur dapat ditelusuri kembali ke inspirasi ini, terlihat dalam lirik yang menggugah dan suara eksperimental mereka.
Sepanjang tahun-tahun pembentukannya, anggota mereka secara aktif mengumpulkan vinyl, menemukan album ikonis yang mengukuhkan cinta mereka terhadap format analog. Devosi ini tercermin dalam usaha mereka untuk merilis musik di vinyl, menekankan pentingnya medium dalam proses kreatif mereka.
Perjalanan Sorority Noise dimulai pada tahun 2013 saat mereka beralih dari penampilan lokal kecil menuju scene musik yang lebih luas. Rilisan signifikan pertama mereka, sebuah EP kaset berjudul Young Luck, meletakkan dasar untuk apa yang akan datang. Setelah itu, album debut mereka, Forgettable, tiba pada tahun 2014 dan dengan cepat mendapatkan perhatian di komunitas indie.
Dengan menghadapi berbagai tantangan—seperti hambatan dalam memproduksi dan mendistribusikan musik di vinyl—band ini tanpa lelah mengasah kerajinan mereka, mencari cara inovatif untuk menangkap suara unik mereka. Ketekunan mereka terbayar dengan kesempatan untuk tur bersama band-band terkenal, yang mengarah pada penandatanganan kontrak dengan Top Shelf Records. Saat mereka terus menavigasi industri, setiap pencapaian membawa mereka lebih dekat pada identitas musik yang khas yang beresonansi dengan penggemar dan kritikus.
Rilisan album kedua mereka, Joy Departed, pada tahun 2015 menandai terobosan signifikan bagi Sorority Noise. Album ini menunjukkan evolusi artistik mereka, mendapatkan pujian kritis dan basis penggemar yang setia. Rilisan di vinyl sangat berdampak, menangkap esensi musik mereka dan mengukuhkan tempat mereka di hati para kolektor.
Dengan lagu-lagu unggulan dan tur nasional yang menyusul, album ini melambungkan mereka ke sorotan. Mereka mendapatkan penghargaan seperti fitur di majalah musik terkemuka dan pengakuan dari rekan-rekan mereka—sebuah bukti pengaruh mereka di scene alternatif. Seiring dengan meningkatnya kesempatan, begitu pula visibilitas mereka—menyebabkan penampilan di festival dan perhatian media yang semakin meningkat, yang lebih jauh mengantarkan mereka menuju kesuksesan.
Pengalaman pribadi sangat memengaruhi musik dan upaya artistik Sorority Noise. Sepanjang perjalanan mereka, tantangan seperti perjuangan kesehatan mental dan dinamika hubungan membentuk konten lirik mereka, menyampaikan narasi yang jujur yang beresonansi dengan penggemar. Keterbukaan Boucher tentang pengalaman hidupnya diterjemahkan menjadi suara yang mentah dan dapat diterima, menciptakan koneksi yang kuat dengan pendengar.
Selain musik mereka, Sorority Noise berkomitmen untuk menggunakan platform mereka untuk filantropi dan aktivisme, sering kali menyoroti sebab-sebab yang dekat di hati mereka. Rasa tujuan ini tidak hanya memperkaya musik mereka tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai advokat kesadaran kesehatan mental. Menavigasi suka dan duka pribadi telah membekali mereka untuk menghasilkan seni yang berdampak dan menyembuhkan, memastikan pertumbuhan mereka sebagai seniman terus berlanjut.
Mulai tahun 2024, Sorority Noise tetap menjadi nama ikonik dalam scene alternatif meskipun mereka sedang hiatus, dengan para penggemar yang masih merayakan dampak mereka melalui diskusi yang terus berlanjut dan koleksi vinyl. Setelah tur terakhir mereka pada Musim Semi 2018, mereka telah memberikan sinyal tentang potensi proyek yang akan datang, menjaga semangat musik mereka tetap hidup.
Selain itu, musik mereka terus menginspirasi generasi baru artis, sering kali menjadi patokan bagi band-band yang sedang naik daun dalam genre emo dan indie rock. Suara unik mereka yang dikombinasikan dengan lirik yang tulus memastikan warisan mereka akan terus ada, mengingatkan pendengar akan kekuatan musik untuk menghubungkan dan menyembuhkan.
Exclusive 15% Off for Teachers, Students, Military members, Healthcare professionals & First Responders - Get Verified!