Kenali Polimá Westcoast, penyanyi dan rapper Chile yang energetic ini telah menggebrak dunia musik urban! Dikenal karena melodi yang memikat dan lirik yang dinamis, Polimá adalah pelopor di genre Latin trap, memadukan trap chileno dan urbano chileno dengan gaya yang menular yang menggugah penggemar di seluruh dunia. Muncul di kancah musik pada tahun 2018 dengan album debutnya "Las Crónicas de Ngangu", ia dengan cepat menandai keberadaannya, terutama dengan single unggulannya "ULTRA SOLO" pada tahun 2022, yang telah mengumpulkan lebih dari 300 juta streaming. Suara uniknya dan penampilan yang penuh warna telah membuatnya tidak hanya mendapatkan pujian kritis tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu artis paling berpengaruh di Chile. Polimá adalah pendukung bersemangat budaya vinil, dan rilisannya sering kali dicari oleh para penggemar vinil, menunjukkan komitmennya terhadap musik dan koneksi nyata yang dibawa oleh piringan hitam kepada pendengar.
Lahir pada 29 Agustus 1997, di lingkungan yang ramai di Independencia, Santiago, Polimá Ngangu Eduardo Miguel Orellana adalah anak dari seorang penari Chile dan seorang pengungsi perang Angola. Tumbuh sebagai anak tunggal, rumahnya dipenuhi dengan musik, yang memberikan dasar yang kuat untuk karirnya di masa depan. Ia terpapar berbagai pengaruh musik sejak usia dini, menumbuhkan kecintaannya pada ritme dan melodi. Pada usia sembilan tahun, Polimá sudah menyanyi di paduan suara gereja, pengalaman yang semakin menanamkan dalam dirinya kekuatan musik sebagai bentuk ekspresi. Saat ia menjalani tahun-tahun sekolahnya, hasratnya berkembang, yang akhirnya membawanya untuk mengutamakan musik di atas studi teknik listriknya. Dedikasi ini membuka jalan bagi karirnya yang mencengangkan di industri musik.
Suara Polimá Westcoast adalah perpaduan kaya dari berbagai pengaruh yang berkisar dari musik Latin tradisional hingga trap kontemporer. Ia menarik inspirasi dari artis-artis di berbagai bidang, mewujudkan elemen-elemen dari tokoh ikonik dalam hip-hop dan reggaeton. Aliran ritmis dari Daddy Yankee dan kedalaman lirik dari J Balvin telah memberikan dampak yang mendalam pada penulisan lagu-lagunya. Sebagai seorang kolektor piringan hitam, Polimá sering menyebut album Latin legendaris di piringan hitam yang telah membentuk pembinaan artistiknya, semakin mengintegrasikan energi mentah dari pahlawan musiknya ke dalam suaranya. Campuran eklektik ini tidak hanya menginformasikan proses kreatifnya tetapi juga menghubungkannya dengan sejarah vibran budaya musik yang dilestarikan oleh piringan hitam.
Perjalanan Polimá Westcoast memasuki industri musik dimulai secara serius dengan rilis single breakout-nya "Brokeboi" pada tahun 2018. Awalnya, ia mengasah kemampuannya melalui penampilan lokal dan kolaborasi, bereksperimen dengan berbagai gaya yang pada akhirnya memungkinkannya untuk mengembangkan suara khas. Rilis awal seperti "Las Crónicas de Ngangu" melihatnya menyelami trap yang dipadukan dengan pengaruh urbano, menunjukkan fleksibilitasnya. Saat ia mulai mendapatkan perhatian, ia menghadapi tantangan umum di industri, seperti kendala produksi dan pasar kompetitif untuk distribusi vinil. Namun, tekad Polimá membawanya untuk menciptakan kolaborasi yang berarti, termasuk "MY BLOOD" dengan Pablo Chill-E, dan single impactful "ULTRA SOLO", mendorong karirnya ke tingkat yang baru dan menghasilkan rilis vinil signifikan yang dengan antusias dikoleksi oleh penggemar.
Kebangkitan Polimá Westcoast ke dalam ketenaran dimulai dengan kesuksesan besar dari "ULTRA SOLO", yang tidak hanya menduduki puncak tangga lagu di Chile tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional. Rilis vinil lagu tersebut membawa elemen taktil bagi pecinta musik yang berbondong-bondong merayakan hit ini. Lagu ini mendapatkan pujian luar biasa, menerima penghargaan seperti "Lagu Tahun Ini" di Penghargaan Musa, dan mengukuhkan statusnya sebagai pemain kunci di kancah musik Latin. Kolaborasi selanjutnya dan exposure media, seperti partisipasinya di Festival Viña del Mar yang terkenal pada tahun 2023, semakin meningkatkan profilnya. Badai kesuksesan ini mengubah trajektori karir Polimá, membawanya ke tur yang lebih besar, penampilan media yang luas, dan penggemar setia yang terus berkembang.
Kehidupan pribadi Polimá memainkan peran penting dalam seninya, mempengaruhi baik lirik maupun penampilannya. Hubungannya dengan orang tuanya, terutama dalam menjelajahi hubungan yang kompleks dengan ayahnya, telah menginspirasi kedalaman emosi dalam lagu-lagunya. Tema penghormatan dan ketahanan sering muncul dalam musiknya, mencerminkan latar belakang budayanya dan pengalaman pribadinya. Upaya filantropis juga tersirat dalam karyanya, karena ia mendukung penyebab-penyebab yang dekat dengan hatinya. Meskipun tantangan muncul, termasuk sorotan publik, Polimá menggunakan pengalaman ini untuk memacu kreativitasnya dan terhubung lebih dalam dengan audiensnya, terus merangkul ketahanan yang mendefinisikan perjalanannya.
Mulai tahun 2024, Polimá Westcoast terus melaju di atas gelombang kebangkitannya yang pesat dalam industri musik. Dia baru saja mengumumkan album terbarunya "DE CAMINO A HERMES", yang akan dirilis pada 8 November 2023. Musiknya tetap banyak dihargai, dan inovasinya dalam produksi vinil dirayakan di kalangan kolektor. Polimá telah menerima banyak penghargaan selama bertahun-tahun, yang meningkatkan warisannya sebagai pelopor dalam scene trap Latin. Pengaruhnya menggema di kalangan artis baru, menginspirasi gelombang segar musisi dalam genre urban yang dinamis. Dengan setiap rilisan, Polimá Westcoast mengukuhkan tempatnya dalam sejarah musik, menunjukkan kekuatan seni yang abadi yang beresonansi dengan penggemar di seluruh dunia.
Diskon eksklusif 15% untuk guru, mahasiswa, anggota militer, profesional kesehatan & penjaga pertama - Verifikasi sekarang!