Flying Lotus, lahir Steven Ellison, bukan sekadar musisi; ia adalah seniman visioner, produser rekaman, DJ, dan pembuat film yang telah memikat penonton sejak hadir di dunia musik pada tahun 2006. Dikenal dengan sebutan akrab FlyLo, ia dengan mulus memadukan genre seperti afrofuturisme, hip hop alternatif, elektronika, dan banyak lagi, menciptakan suara yang secara psikadelik dan urban, unik namun akrab. Kemampuannya untuk menggabungkan hip-hop dengan jazz avant-garde, IDM, dan dubstep tidak hanya menjadikannya sosok terkemuka dalam musik tetapi juga mendefinisikan ulang apa artinya berkarya di era digital.
Flying Lotus dirayakan atas pencapaian-percapaian inovatifnya, termasuk album-album yang sangat dihargai seperti You're Dead! yang tidak hanya menduduki puncak chart Billboard tetapi juga memberinya nominasi Grammy. Labelnya, Brainfeeder, mendukung seniman-seniman inovatif dan berkontribusi pada budaya vinyl yang terus berkembang, dengan banyak rilisnya yang dicintai oleh kolektor dan penggemar. Karya seni yang menakjubkan dan tekstur yang kaya dari vinil-vinilnya menambah lapisan ekstra pada pengalaman, menjadikannya barang yang sangat dicari bagi para penggemar. Siap untuk menyelami lebih dalam kehidupan dan kerajinan Flying Lotus? Mari kita eksplor suara dan cerita di balik musik!
Lahir pada 7 Oktober 1983, di Los Angeles, California, Steven Ellison dibesarkan di tengah kekayaan warisan musik yang dalam. Ia adalah cucu dari penulis lagu terkenal Marilyn McLeod, yang menulis lagu-lagu klasik seperti "Love Hangover" dari Diana Ross, dan kemenakan dari legenda jazz Alice dan John Coltrane. Latar belakang yang berpengaruh ini membuka jalan bagi musikalitas dan kreativitasnya yang mendalam.
Flying Lotus dibesarkan di lingkungan Winnetka di Los Angeles, di mana pengalaman awalnya dengan musik dipengaruhi oleh pertemuan keluarga yang dipenuhi dengan jazz, soul, dan R&B. Pertemuan pertamanya dengan musik elektronik terjadi melalui sepupunya, Oran Coltrane, yang memberinya Roland MC-505 groovebox, membangkitkan gairahnya untuk ritme dan produksi. Sejak kecil, ia juga bereksperimen dengan pembuatan film, membuat animasi stop-motion yang mencerminkan semangat imajinatifnya. Tahun-tahun formatif ini menjadi fondasi bagi usaha masa depannya dalam musik, yang akhirnya membawanya untuk merangkul dunia rekaman vinyl sebagai medium untuk karyanya.
Suara Flying Lotus adalah kain yang kaya, ditenun dari berbagai pengaruh musik. Di antara inspirasi penting adalah produser hip-hop ikonik J Dilla dan Madlib, yang karyanya dalam memadukan instrumen langsung dengan ritme telah memengaruhi gaya khasnya. Selain itu, elemen jazz avant-garde dan hip-hop eksperimental terasa di seluruh katalognya, dengan pengaruh yang mencolok dari seniman seperti Alice Coltrane dan Thundercat, yang banyak berkolaborasi dalam proyek-proyeknya.
Album-album vinyl yang menandainya selama tahun-tahun formatifnya—terutama klasik abadi dari kancah rap Pantai Barat—memperkenalkannya pada potensi besar desain suara. Koleksi vinyl awal sering kali mencakup rekaman yang menampilkan tekstur yang kaya, kompleks, dan pendekatan eksperimental, menginfuskan kreativitasnya dengan kecintaan pada fisik musik. Inspirasi-inspirasi ini telah berujung pada suara inovatif yang melampaui genre dari Flying Lotus, menjadikannya sosok kunci dalam musik modern.
Perjalanan Flying Lotus ke industri musik dimulai sebagai usaha penuh gairah, didorong oleh minatnya dalam produksi dan bereksperimen dengan suara. Dimulai sebagai magang di Stones Throw Records, ia terlibat dalam dunia beat scene Los Angeles yang berkembang pesat. Album debutnya, 1983, dirilis pada 2006, menampilkan kemampuannya untuk menyusun ritme yang rumit dan lanskap suara kaleidoskopik, menarik perhatian banyak orang.
Tahun-tahun awalnya ditandai dengan ketahanan—ia menghadapi perjuangan dalam memproduksi dan mendistribusikan musik di vinyl tetapi tetap bertahan karena gairah tak kenal lelahnya terhadap bentuk seni ini. Kolaborasinya dengan Adult Swim, memberikan trek ambient untuk program-program mereka, juga berfungsi sebagai terobosan yang pada akhirnya mendorong kariernya ke depan. Dengan setiap rilis, terutama di bawah label Brainfeeder yang didirikannya, Flying Lotus muncul sebagai pelopor, mengukuhkan posisinya di hati pencinta musik dan penggemar vinyl.
Moment terobosan Flying Lotus muncul dengan peluncuran album studio keduanya, Los Angeles, pada 2008. Album ini, yang dipuji karena kreativitas dan produksi yang sempurna, bergema dalam skena bawah tanah dan mencapai pengakuan kritis di berbagai publikasi musik. Rilisan vinilnya menjadi pokok dalam koleksi banyak orang, testimoni terhadap pengaruh dan popularitas Flying Lotus yang semakin meningkat di kalangan kolektor.
*You're Dead!*, dirilis pada 2014, merupakan titik balik signifikan lainnya, menghadirkan kolaborasi dengan ikon Kendrick Lamar, yang menggemparkan industri dan mendapatkan nominasi Grammy, termasuk satu untuk lagu berdentum "Never Catch Me." Album ini tidak hanya menduduki puncak chart tetapi juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di komunitas vinyl, menjadi barang yang wajib dimiliki bagi kolektor. Keternarannya yang meningkat membawanya pada peluang luar biasa termasuk tur besar dan penampilan di festival-festival terkemuka, mengonfirmasi statusnya sebagai sosok cemerlang dalam musik kontemporer.
Kehidupan pribadi Flying Lotus selalu mewarnai musiknya dengan keaslian. Kehilangan ibunya sangat mempengaruhinya dan terjalin dalam karya-karyanya, terutama di album *Cosmogramma*. Perjuangan dan keberhasilannya, dari bergumul dengan ekspektasi keluarga hingga menemukan diri melalui lensa seni, memberikan kedalaman yang mendalam pada lirik dan komposisinya.
Ellison bukan sekadar seniman; ia adalah advokat untuk perubahan, sering menggunakan platformnya untuk terlibat dengan isu-isu sosial melalui filantropi dan aktivisme. Pilihan artistiknya mencerminkan lensa empati yang dibentuk oleh pengalaman dan pengaruh, membuat musiknya dapat diterima banyak orang. Kontroversi pribadi, meskipun sensitif, hanya memperkuat narasinya, menunjukkan ketahanan dan perkembangan baik dalam seni maupun perjalanan pribadinya.
Hingga tahun 2024, Flying Lotus terus berkembang dalam industri musik, dengan album terbarunya Flying Objects (Extended Version), yang dijadwalkan dirilis pada 8 Desember 2023. Ia tetap menjadi sosok yang berpengaruh, menginspirasi generasi baru artis dengan pendekatannya yang inovatif terhadap musik dan desain suara. Penghargaan yang diterimanya terus bertambah, mengukuhkan warisannya sebagai seorang artis transformatif yang telah meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan baik di budaya vinyl maupun dalam lanskap musik yang lebih luas.
Dengan penghargaan dan kehormatan yang terus bertambah selama bertahun-tahun, pengaruh Flying Lotus tidak dapat disangkal. Ia menjembatani genre dan merevolusi produksi musik tradisional, memastikan warisan yang langgeng yang akan terus bergema selama bertahun-tahun ke depan. Melalui karyanya, kreativitasnya, dan fisik dari vinyl, ia merayakan musik sebagai entitas hidup, menghubungkan artis, penggemar, dan pencinta suara dalam tarian yang cerah dan euforia.
Exclusive 15% Off for Teachers, Students, Military members, Healthcare professionals & First Responders - Get Verified!